CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 20 Juni 2012

"Here After"

Suatu saat, cinta itu pergi. Menyisakan sejuta penyesalan karena tak cukup sigap menahannya tetap berada di sini..SUATU SAAT, cinta itu pernah ada. Dan aku melihatnya pergi tanpa sempat kucegah sama sekali.

pernah merasa sakit hati?
Ingin balas dendam?
Jika tidak sampai membalasnya pada orang lain, bukankah berujung ke pembalasan pada diri sendiri?
Entah itu dengan membangun 'benteng' dan tidak mengijinkan cinta lain masuk, entah itu dengan berpura-pura bersukacita dan menikmati hidup yang hampa, entah..
Bah! Ngomong aja ma diri sendiri, Diet!!

Sampai kapan sakit hati itu berlangsung?
Ada yang tahu?
Sampai kita puas melihat banyaknya hati yang lain merasakan perih layaknya yang kita rasakan?
Sampai kita bangga karena berhasil menjegal semua hati yang kemungkinan menyakiti kita lagi?
Sampai kita tua?

Atau sampai kita sadar, bahwa cinta itu kita lewatkan begitu saja saat dia mencoba mengulurkan tangannya, tulus?
Haruskah menunggu cinta itu hilang? Mati?

*DidietYangLagiMikirPernahBikinSakitHatiBerapaOrangYah?*

Adi->Diana->Rio->Putra->Nia->Arya->Novi->Rizal->Intan->Ollie->Juliet->?????
Lalu akan beranjak ke hati yang mana lagi wabah ini?

Rangkaian cerita dalam buku ini menunjukkan satu hal:
Sakit hati yang dirasakan seseorang bisa, no, hampir pasti akan mengakibatkan sakit hati yang lain
Setiap karakter menceritakan kisahnya dari sudut pandang yang khas
Disambut dengan bait Love Hurts nya Nazareth kala membuka halaman awalnya, dan kutipan-kutipan keren pada bagian bawah judul babnya, menjadikan buku ini menyenangkan untuk dibaca, walaupun isinya bukan tentang suatu hal yang menyenangkan

Saya suka cara Mahir menyampaikan 'kekurangan' Putra dalam dialog-dialog antara Putra dengan Rio, Nia, dan Dikki
Walaupun akhirnya, kekurangan itu akhirnya terlontarkan dari teriakan Ayah Nia, tapi saya tetap suka cara penggambarannya
Juga ketika adegan Would You be My Silvya? yang sebetulnya picisan, tapi saya merasa menjadi gadis yang -makin- manis saat membaca nya

Lalu puisi-puisi yang bertabur di Bab Intan dan Ollie
weeew...
ini puisi Intan untuk Nayla, putrinya yang berulang tahun ketiga

I have a short story
About a Little Nayla the fairy
She's somehow my precious jewelry
The most beautiful melody in my simphony
She gives me strength whenever i'm weak
With those pretty flowers that bloom on her cheek
She's going to be a doctor, a teacher, or anything else
But for now, I love her just the way she is
She celebrate her birthday just about today
I have so much to say
But don't know the appropriate way
The words i create just seems to fly away
Happy Birthday, dear
I feel so alive with you here

nice, huh?
*mengelap muka, eh, air mata*

Lalu ada juga puisi Intan untuk Ollie
paling suka kalimat terakhirnya
It becomes a Depressing Infatuation About a Neverending Agony
Ahiaks.. *jleb*

Nah, jleb yang paling manteb itu ada di adegan tusuk obeng
WEW!!
Suka banget adegan ini..

Cinta datang dan pergi, sama seperti apapun di dunia ini. You fall in love, then you fall out of it. Cerita Cintamu berakhir, tapi setelah itu akan datang cerita baru. Itulah hidup. Hal. 194


by : Mahir Pradana

2 komentar:

Unknown mengatakan...

puisinya bagus :)

Syifani Ghina Nisrina mengatakan...

Iya itu kutipan novel

Posting Komentar