Nama :
Syifani Ghina Nisrina
Sekolah : SMA Negeri 1 Jatiwangi
Asal Daerah : Kab. Majalengka
No. Hp : 085353314012
Twitter : @Asysyifani
Hari ini,
aku disini berjuang untuk bertahan
Padamkan
luka dan beban yang ada yang telah membakar seluruh jiwa
Ku coba
resapi, ku coba selami segala yang tlah terjadi
Ku ambil
hikmahnya rasakan nikmatnya dan ku coba untuk hadapi..
Institut Teknologi Bandung. Tiga kata, satu makna, satu arti, dan satu
tujuan. Mungkin kita sudah tidak asing lagi mengenal ITB yang merupakan salah
satu institut terbaik bangsa. Satu dari seribu orang berlomba-lomba untuk
mendapatkan satu kursi di Institut tersebut, namun itu tidak mudah. Karena rasionya
sangat jauh 1/1000, hanya orang yang berani, berusaha, dan berjuang untuk
mendapat satu kursi disana.
Setiap
hasil pasti ada usahanya, dan setiap usaha pasti ada hasilnya. Namun yang
membedakan hanyalah perpindahannya, diam ditempat atau bergerak dan berpindah
tempat untuk selalu mendapat hasil. Karena seperti pada rumus Fisika W=F.s,
usaha sebanding dengan perkalian gaya (perbuatan) dengan jarak(perpindahan
untuk melakukan perbuatan), tentunya perbuatan disana berubah untuk arah yang
lebih baik.
Aku
mantapkan prinsipku itu untuk dijadikan patokan hasil dan usaha. Seperti pada
Firman Allah “Allah tidak akan merubah suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri
yang merubahnya.” Ar-Ra’d : 11. Sesungguhnya kitalah yang harus mengalami
perubahan. Maka Syifani Ghina Nisrina kini akan mencoba dan terus mencoba untuk
suatu perubahan.
Sewaktu kecil, ketika aku berumur
3tahun AkuMasukITB. Tepatnya saat
Om-ku wisuda menjadi Insinyur lulusan Teknik Sipil. Begitu pula dengan tanteku
yang menjadi lulusan dari Farmasi, aku menghadiri wisudanya ketika aku berumur
10tahun dan AkuMasukITB. Namun,
Masuk ITB disana seperti orang asing yang hanya singgah ke suatu negara lalu
kembali lagi ke negara asalnya. Lebih tepatnya hanya menapakkan kaki di ITB.
Aku
merubah mindsetku untuk AkuMasukITB
namun tidak hanya seperti kilat, tapi aku benar-benar Masuk ITB untuk meraih
kesuksesan dan cita-citaku.
Sekarang aku duduk dibangku SMA
tepatnya kelas XII SMA Negeri 1 Jatiwangi. Dan seperti tahun-tahun lalu kelas
XII akan menghadapi Ujian Nasional dan Melanjutkan Sekolah ke- jenjang yang
lebih tinggi. Itu alasannya mengapa aku ingin melanjutkan sekolah (kuliah)
Bagiku SMA adalah jembatan untuk melanjutkan kuliah, karena lulusan SMA itu
dikatakan berhasil jika melanjutkan sekolah, berbeda dengan SMK yang tengah
sibuk mencari pekerjaan. Aku tekadkan pilihanku untuk bersekolah di ITB. Ku
buka situs web untuk mencari tahu apa saja yang ada di ITB? Ada berapa
falkutasnya? Bagaimana dengan beasiswanya? Dan masih banyak lagi yang belum aku
ketahui dari ITB.
Setelah mengetahui ITB, aku
tersentak dengan biaya di ITB. Memang tidak ada Uang Kuliah Tunggal atau Biaya
Pembangunan. Namun nominalnya Rp.10.000.000,- / semester. Aku bercerita pada
Ibuku, katanya “Jika kamu MasukITB, kamu
harus membuat nominal itu menjadi Rp.0,- Om dan tantemu saja bisa mendapat
beasiswa. Kamu pun harus bisa!” Maka bagaimanapun aku harus mendapat
beasiswa. Aku berjanji pada Ibu untuk meringankan bebannya jika aku MasukITB.
Karena ada banyak beasiswa di ITB, tekadku.
ITB satu kata penuh makna. Betapa
perihnya usaha yang dilakukan untuk meraih impian. Aku pernah mengikuti lomba seperti
OSN tingkat Kabupaten cabang Fisika. Namun aku pernah jatuh dan kalah, ketika
itu aku kelas X dan mendapat posisi ke-6. Seperti Hukum Newton 1 Mobil yang sedang melaju dengan kecepatan
konstan seketika mendadak / mengerem dengan tiba-tiba. Namun aku harus tetap
bersyukur. Syukur
Alhamdulillah, sainganku siswa kelas XI, seharusnya aku bangga mendapat posisi
ke-6 walaupun terselip diantara kelas XI. “Tahun
depan ketika aku kelas XI, aku harus menjadi Sang Juara!” Batinku dalam
hati.
Tahun berikutnya aku mengikuti kembali olimpiade
Fisika, setelah berbagai usaha, doa, keringat aku keluarkan untuk satu tahun
lamanya. Bagiku untuk mempelajari fisika itu bukanlah sesuatu yang sulit. Karena sesudah kesulitan pasti ada
kemudahan. Aku suka fisika! Alhasil ketika pengumuman, Akulah Sang Juaranya! ALLAH! ALLAH! ALLAHUAKBAR! Tidak ada usaha yang
sia-sia.
Aku lahir pada hari sabtu yang berarti bumi
(tanah), dan aku berasal dari tanah, tujuanku adalah tanah, dan kelak pula aku
menjadi tanah. Aku tertarik dengan Fakultas Ilmu Teknologi Kebumian.
Karena di FITB kita lebih dekat dan lebih bercengkrama dengan alam. Ilmu
Pengetahuan dan Agama merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan.
Tanpanya salah satu akan buta & lumpuh, seperti yang sudah dikatakan Albert
Einstein. Salah satu fisikawan yang sangat hebat! Namun tak lupa Allah-lah yang
Maha Segalanya paling hebat dari seisi dunia ini. Sebenarnya, aku adalah
pecinta alam, aku menyukai hijaunya pohon, lautan yang luas, dan bumi seisinya.
Itulah mengapa aku tertarik untuk memilih FITB geodesi yang berhubungan dengan
tanah tepat dengan hari lahirku. Itu hanya kebetulan namun itulah pilihan! Aku
pula mengikuti Beasiswa Learning Camp, semoga aku masuk 100 besar, agar aku
dipersiapkan dengan matang untuk bisa MasukITB.
Aku ingin melanjutkan perjuangan dan
cita-cita ayahku yang masih banyak belum terwujud, karena sepeninggal beliau
yang telah menjadi tanah dan berasal dari tanah, aku memilih untuk mempelajari
tentang tanah karena akulah yang akan menggantikan posisinya di samping Ibu. Setelah
aku lulus sarjana, Ibu pasti bangga karena anaknya yang sewaktu kecil hanya
menghadiri wisuda namun sekarang anaknyalah yang menjadi wisudawan. Ibuku
pernah berkata : “Pilihlah sesuatu yang ingin kamu pilih, urusan ketentuan biarlah Allah
yang menentukan. Sebangga-bangganya Ibu, hanyalah kamu yang melanjutkan ayah
yang telah tiada.”
Banyak fakultas yang menggiurkan di
ITB, namun jika kita tidak mampu memperjuangkannya itu hanyalah sia-sia. Ibuku
hanya seorang guru yang berpenghasilan berkecukupan, soal urusan bersyukur
kitalah yang menentukan. Rezeki tidak kemana, karena telah ditetapkan oleh
Allah. Namun aku masih berharap dan akan terus berharap sampai AkuMasukITB program bidikmisi yang
telah pemerintah fasilitasikan. InsyaAllah selalu ada jalan bagi Hamba-Nya yang
mau berubah, berusaha, berjuang, berkeringat, dan bersusah payah untuk mendapat
hasil yang lebih baik untuk menjadi Ilmuwan tentang kebumian. Bermimpilah untuk
mendapatkan sesuatu setinggi langit, karena jika terjatuh setidaknya akan
terjatuh diantara bintang-bintang. Aku menuliskan 100 mimpi pada buku dearyku,
dan salah satunya AkuMasukITB2014.
I will survive, I will revive
I won’t surrounder stay alive
I will survive, I will revive
Getting stronger stay alive
Kau berikan aku kekuatan untuk lewati semua
ini
II will survive, I will revive
Getting bigger bigger than live
Kau Yang Esa Yang Perkasa
Give me wisdom to survive for ITB!
I will survive for ITB.............